Jumat, 28 Mei 2010

Patogenesis

Beberapa penelitian belum dapat menyimpulkan penyebab pasti dari ADHD. Seperti halnya dengan gangguan perkembangan lainnya (autisme).

1. Faktor lingkungan/psikososial

a. Konflik keluarga.

b. Sosial ekonomi keluarga yang tidak memadai.

c. Jumlah keluarga yang terlalu besar.

d. Orang tua terkena kasus kriminal.

e. Orang tua dengan gangguan jiwa (psikopat).

f. Anak yang diasuh di penitipan anak.

g. Riwayat kehamilan dengan eklampsia, perdarahan antepartum, fetal distress, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, ibu merokok saat hamil, dan alkohol.

2. Faktor genetik

Terdapat mutasi gen pengkode neurotransmiter dan reseptor dopamin(D2 dan D4) pada kromosom 11p.

3. Gangguan otak dan metabolisme

a. Trauma lahir atau hipoksia yang berdampak injury pada lobus frontalis di otak.

b. Pengurangan volume serebrum.

c. Gangguan fungsi astrosit dalam pembentukan dan penyediaan laktat serta gangguan fungsi oligodendrosit.


Beberapa teori yang sering dikemukakan adalah hubungan antara neurotransmitter dopamine dan epinephrine. Teori faktor genetik, beberapa penelitian dilakukan bahwa pada keluarga penderita, selalu disertai dengan penyakit yang sama setidaknya satu orang dalam keluarga dekat. Orang tua dan saudara penderita ADHD memiliki resiko hingga 2- 8 x terdapat gangguan ADHD. Teori lain menyebutkan adanya gangguan disfungsi sirkuit neuron di otak yang dipengaruhi oleh berbagai gangguan neurotransmitter sebagai pengatur gerakan dan control aktifitas

Faktor resiko yang meningkatkan terjadinya ADHD

- Kurangnya Deteksi dini

- Gangguan pada masa kehamilan(infeksi, genetic, keracunan obat dan alkohol, rokok, dan stress psikogenik)

- Gangguan pada masa persalinan(premature, postmatur, hambatan persalinan, induksi, kelainan persalinan)

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ADHD#-_Terapi_behaviour


Tidak ada komentar:

Posting Komentar