Sabtu, 29 Mei 2010

Kombinasi Sertraline-Naltrexone untuk Penderita Depresi dan Ketergantungan Alkohol

Kalbe.co.id - Terapi kombinasi sertraline-naltrexone menurunkan kejadian depresi, serta meningkatkan waktu pantang dan waktu bebas-alkohol pada pasien-pasien yang menderita depresi dan ketergantungan alkohol. Simpulan ini merupakan hasil penelitian dr. Helen M. Pettinati dan rekan dari Departement of Psychiatry, University of Pennsylvania School of Medicine, Philadelphia, Amerika Serikat.

Hingga kini, belum ada bukti empiris yang cukup kuat untuk mendukung pemberian antidepresan sebagai terapi bagi pasien-pasien yang menderita depresi dan ketergantungan alkohol. Walaupun banyak penelitian memperlihatkan bahwa obat antidepresan menurunkan gejala depresi pada pasien-pasien yang menderita depresi dan ketergantungan alkohol, pada umumnya pemberian obat antidepresan tampaknya tidak bermanfaat dalam mengurangi kebiasaan minum alkohol pada pasien-pasien depresi ini.

Sebuah penelitian tersamar ganda, kontrol plasebo dilakukan untuk meneliti efektifitas terapi kombinasi depresi (sertraline) dan ketergantungan alkohol (naltrexone) pada pasien-pasien yang menderita depresi dan ketergantungan alkohol. Penelitian ini melibatkan 170 pasien depresi-ketergantungan alkohol secara acak dibagi menjadi 4 kelompok: kelompok I (n=40) diterapi dengan sertraline 200 mg sehari; kelompok II diterapi dengan naltrexone 100 mg sehari (n=49); kelompok III diterapi dengan kombinasi sertraline-naltrexone 200/100 mg (n=42); serta kelompok IV diterapi dengan plasebo ganda (n=39). Terapi berlangsung selama 14 minggu dan selama terapi berlangsung, pasien juga diberi terapi kognitif dan tingkah laku (cognitive-behavioral therapy).

Hasil penelittian memperlihatkan bahwa terapi kombinasi sertraline-naltrexon menghasilkan angka berpantang-alkohol dan masa bebas minum lebih besar dibandingkan dengan terapi lainnya.

Selain itu juga dilaporkan bahwa pasien yang tidak mengalami depresi hingga akhir penelitian lebih banyak pada kelompok terapi kombinasi sertraline-naltrexone (83,8%) dan lebih baik secara bermakna bila dibandingkan dengan rata-rata terapi lainnya. (83,8% vs 58.3%, p=0,014)

Dr. Pettinati mengatakan bahwa hasil penelitian ini sangat penting, karena dalam praktik, depresi dan ketergantungan alkohol sering terjadi bersamaan pada seorang pasien dan pemberian terapi antidepresan saja tidak cukup untuk mengurangi kebiasaan minum alkohol. Harapan pasien untuk sembuh makin kecil bila pasien sekaligus menderita depresi dan ketergantungan alkohol. Terapi kombinasi sertraline-naltrexone dapat dipertimbangkan sebagai terapi pada pasien-pasien yang mengalami depresi dan ketergantungan alkohol.

Kesimpulan
  • Terapi kombinasi sertraline-naltrexone menurunkan kejadian depresi, serta meningkatkan waktu pantang dan waktu bebas-alkohol pada pasien-pasien yang menderita depresi dan ketergantungan alkohol.
  • Hasil penelitian ini penting karena depresi dan ketergantungan obat sering terjadi bersamaan, dan obat depresi saja tidak mengurangi ketergantungan minum alkohol pada pasien-pasien ini. Perlu diberikan terapi kombinasi sertraline dan naltrexone pada pasien penderita depresi dan ketergantungan obat, untuk mencapai hasil terapi optimal.
sumber : http://www.kalbe.co.id/articles/20564/kombinasi-sertraline-naltrexone-untuk-penderita-depresi-dan-ketergantungan-alkohol.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar